Breaking News
Loading...
Rabu, 28 Februari 2018

AYO, KALAHKAN DIFTERI DENGAN ORI

12.23




AYO ,  KALAHKAN DIFTERI DENGAN ORI


      Puskesmas Sukomoro ikut serta pada program pemerintah  untuk menanggulangi penyakit mematikan Difteri dengan ORI.  Outbreak response immunization atau biasa disebut ORI adalah upaya yang dilakukan untuk menanggulangi suatu  Kejadian Luar Biasa ( KLB) suatu penyakit dengan pemberian imunisasi. Imunisasi ini tidak hanya di berikan pada balita tetapi pada anak usia 1 hingga 19 tahun.  Jadi vaksinasi tidak hanya di distribusikan di Posyadu melainkan disalurkan di beberapa tempat, di Rumah Sakit, Puskesmas dan beberapa sekolah.
   Kemarin pagi tanggal 27 November 2018, Puskesmas Sukomoro melakukan kegiatan ORI  yang dilaksanakan di SMP Sukomoro. Sebelum Tim ORI yang terdiri dari 8 orang anggota berangkat, Bpak Kapus dr. I Made Dharmayukti memberi pengarahan. “Kita harus semangat melaksanakan program ini, demi tercapainya Visi , Misi kita , yaitu menciptakan masyarakat yang sehat,” kata beliau.
Dengan sigap Tim ORI mengiyakan secara serentak arahan Kapus.
   Adapun Tim ORI terdiri dari :
1.   Andriana Gita sebagai koordinator Imunisasi
2.   Kadis Ilyas Suseno sebagai petugas pemenuhan vaksinasi
3.   Siti Kalimah sebagai Koordinator UKM
4.   Christin Susanti sebagai Perawat
5.   Efi Fatmawati sebagai Bidan
6.   Ida Lina N sabagai perawat
7.   Liana sebagai Bidan
8.   Bagas sebagai sopir.
Sebelum melaksanakan ORI TIM memberikan penjelasan sebentar kepada para siswa.  Bu Andriana sebagai Koordinator menjelaskan, terjadinya KLB difteri sebenarnya sudah di prediksi. Sebab banyak orang tua yang menyepelekan. Dan mereka mengira itu merupakan gejala sakit biasa. Padahal, penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheriae itu bisa menimbulkan kematian. Disebut KLB karena penyakit tersebut sebetulnya dianggap sudah lama musnah, tetapi ternyata muncul lagi.
Di SMP ini ada 802 anak yang di lakukan ORI. Adapun yang belum terimunisasi karena anak sakit dan tidak masuk ada 1 anak.

Dari para siswa, ada beberapa anak yang menangis karena takut di suntik. Dengan  sabar Tim ORI membujuk mereka, “Masih sakit di sunat kok, dik,” bujuk Bu Kalim  pada salah seorang siswa lelaki yang seolah – olah marah dan ingin berontak. Tingkah mereka lucu-lucu, terlihat sekali kalau masih ABG.
Yuk masyarakat Sukomoro, jadilah masyarakat yang cerdas,  lebih baik mencegah daripada mengobati. Yuk waspada Difteri, Kenali gejalanya sehingga bisa di lakukan penanganan sebelum menjadi parah.
Semangat....
(l.rose)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer